Kamis, 02 Mei 2013



Like Star on Earth (Taare Zameen Par) (2009)



Salah satu film yang baru – baru ini saya tonton… recommended dari temen sih katanya sedih abis ampe nangis – nangis gitu.. tapi setelah saya tonton ternyata waw cukup sedih tapi tidak sampai membuat saya meneteskan air mata seperti teman yang merekomendasikan film ini (saya juga bingung kenapa dia sampe nangis).

Berikut review tentang film Like Star on Earth

Ishaan Awasthi seorang anak yang mengalami dyslexia (sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis) akibatnya Ishaan kesuliatan dalam proses pembelajaran disekolahnya, sampai mencari – cari alasan agar dia tidak sekolah. 

Karena tindakannya itu terkadang ada saja laporan dari tetangga sampai pihak sekolah yang didapat orang tuanya membuat orang tuanya memasukkan dia ke sekolah asrama (yah.. semi militer gtu..) dengan harapan untuk merubah sikap si anak karena orang tuanya tidak mengetahui kalau si anak mengidap dyslexia. Tapi yang terjadi ishaan menjadi strees.

Barulah setelah guru kesenian pengganti yang diperankan oleh Amir Khan (artis india terkenal yang cakep banget… hehehe) berkat perhatian dari si guru ini, orang tua ishaan akhirnya mengerti bahwa anaknya terkena dyslexia. Dan berkat perhatian dari si guru ini juga yang membuat ishaan berhasil sembuh dari penyakitnya. Singkat cerita di sekolah asramanya ishaan menjadi murid yang berprestasi dan membuat bangga orang tuanya..

Di film ini saya mengerti bahwa setiap anak itu memiliki kelebihan dan kekurangan, apa lagi jika anak tersebut berkebutuhan khusus. Setiap anak butuh kasih saying dan perhatian dari orang tua, perhatian yang saya maksud bukan hanya memberi nafkah, tapi perhatian yang lebih tentang keadaan anak yang sebenarnya. Juga perhatian dari guru, karena menurut saya seorang guru adalah orang tua kedua bagi anak.




Ada yang tau film BRAVE dari Disney dan Pixar?? Film kartun ini menceritakan tentang seorang Merida putri raja yang disiapkan untuk menjadi ratu yang memimpin empat klan terkuat lainnya. Suatu ketika Merida diharuskan menikah oleh ibunya (Sang Ratu) dengan salah satu putra dari keempat klan yang dipimpin Ayahnya (Sang Raja) guna menjaga perdamaian klan-klan tersebut. Namum, Putri Merida yang mempunyai jiwa yang bebas tentu saja menolak peraturan ini dengan mempermalukan ibunya didepan para klan dengan cara mengalahkan kompetisi memanah yang dipilihnya sendiri karna Ia memang menyukai memanah.
Kemarahan Sang Ratu menjadi-jadi, Merida pun marah karena orangtuanya tidak mau memdengar kemauannya. Dan akhirnya Ia melarikan diri kehutan dan bertemu dengan penyihir tua yang menyamar sebagai tukang ukir kayu. Putri Merida meminta ramuan yang bisa merubah ibunya dan dengan bahan-bahan aneh yang dicampurkan maka jadilah kue yang telah berisi ramuan yang dimintanya.
Kembali ke istana, Merida memberikan kue itu ke ibunya sebagai permintaan maaf. Tak lama setelahnya efek dari kue itu pun bekerja, ibunya mulai keracunan dan berubah menjadi beruang. Merida sangat terkejut, begitu pula ibunya yang telah berubah menjadi beruang. Ibunya meminta agar dikembalikan ke bentuk semula, maka mereka segera kembali kehutan dan meminta ramuan penangkalnya. Dan ternyata dihutan, rumah penyihir tua sudah hilang, namun ada pesan dalam teka teki kata yanng harus Ia pecahkan agar ibunya kembali dan Ia harus memecahkannya sebelum matahari terbit dihari selanjutnya, jika tidak maka ibunya akan menjadi beruang selamanya.
Merida dan ibunya yang beruang mencari makanan yang disediakan hutan, mulai dari buah berry beracun sampai ikan mentah. Dan disinilah kepanikan terjadi karena ibunya mulai menyerang Merida karena naluri beruangnya mulai menguasai dirinya. Merida muali takut dan sedih, takut kehilangan ibunya dan sedih karena ibunya berubah menjadi beruang sesungguhnya. Akhirnya Merida berhasil memecahkan teka teki dari penyihir tua, yang artinya Ia harus menyambung kembali permusuhan karna keegoisan dan keangkuhannya. Ia harus menjahit kembali karpet bergambar keluarganya yang Ia sobek ketika marah terhadap ibunya.
Waktu berjalan terus, masalah semakin menjadi-jadi karna mereka diserang oleh ayahnya yang ingin membunuh ibunya yang beruang karena tidak tahu bahwa itu istrinya dan juga serangan dari beruang pembunuh asli yang ingin memangsa Merida. Matahari mulai muncul ketika Merida selesai menyambungkan kembali karpet keluarganya, segera itu selimuti ibi beruangnya. Namun, sampai matahari terbit pun, ibunya tetap menjadi beruang, Merida menangis sejadi-jadinya menyesali keegoisannya, tanpa disadari ibunya telah kembali menjadi manusia dan kemudian juga meminta maaf kepada anaknya karna telah memaksakan kehendak tanpa memikirkan  perasaan anaknya. Dan semua kembali seperti sedia kala. The End
Pelajaran yang dapat di ambil dari film ini adalah :
1. Jangan memaksakan kehendak semaunya, dengarkan pendapat orang lain.
2. Jangan egois dan berfikir singkat dalam mengambil keputusan karna itu bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
3. Sayangi, dengarkan, dan lakukan apa yang ibu dan ayahmu katakan, karena apapun yang beliau katakan itu untuk kebaikan kita. Namun jika kita tidak suka, maka sampaikan dengan baik tanpa menyakiti hati maupun fisik ibu dan ayahmu.


A. Praktek Pengungkapan Akuntansi Dipengaruhi Oleh Tata Kelola Keuangan Suatu Negara
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh :
a)    sumber-sumber keuangan
b)   sistem hukum
c)    ikatan politik ekonomi
d)   tingkat pembangunan ekonomi
e)    tingkat pendidikan
f)     budaya dan pengaruh lainnya
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan.Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti :
·         laporan arus kas dan perubahan ekuitas
·         transaksi pihak terkait
·         pelaporan segmen
·         nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham

Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada :
A.     Pengungkapan Informasi yang melihat masa depan, mencakup :
·         ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
·         informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
·         laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
B.     Pengungkapan Segmen
Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
C.     Laporan Arus Kas dan Arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
D.     Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
E.      Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan non domestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
·         ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang non domestik
·         Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
·         Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesesuain standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
F.      Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet
Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
G.     Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-negara Pasar Berkembang
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara tersebut. Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
H.     Pengungkapan Sukarela
Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar.
I.        Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi :
·         hak dan perlakuan kepada pemegang saham
·         tanggung jawab dewan
·         pengungkapan dan transparansi
·         peranan pihak-pihak yang berkepentingan

B. Persoalan Yang Mempengaruhi Keputusan Untuk Membuat Pengungkapan Keputusan
Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :
a)    Tentang pada siapa informasi diungkapkan
b)   Tentang tujuan informasi
c)    Tentang seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
d)   Tentang bagaimana informasi diungkapkan
e)    Tentang waktu pengungkapan informasi
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
Proses evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas harus pandai mengevaluasinya, harus dapat bereaksi terhadap kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar. Penetapan tujuan adalah apa yg ingin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen.
 Penentuan strategi : Manajemen tingkat atas menentukan tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuannya. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
2. Pengendalian manajemen : sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik (tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yamg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 tahun. Proses pengendalian manajemen terdiri dari pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas tingkat bawah.

C. Identifikasi Tujuan Pengungkapan Akuntansi Dalam Pasar Ekuitas
Pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumber daya untuk pemanfaatan yang paling produktif.
Pada pembiyaan internal, sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
a.     Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
b.     Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
c.     Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
d.     Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
e.     Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
D. Memahami Perbedaan Mendasar Praktek Pengungkapan Keuangan Perusahaan Dalam Berbagai Aspek
Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
  1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
  2. Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
  3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Kualitas Pengungkapan
Kualitas Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dikenal dengan berbagai konsep. Antara lain kecukupan (adequacy) (Buzby, 1975), kelengkapan (comprehensiveness) (Barret, 1976), Informatif (informativeness) (Alford et al., 1993), dan tepat waktu (time lines) (Courtis, 1976; Whittred, 1980). Imhoff (1992) menunjuk pada tingkat kelengkapan sebagai karakteristik kualitas pengungkapan, sementara Singhvi dan Desai (1971) menunjuk pada kelengkapan (completeness), akurasi (Accuracy), dan keandalan (reliability) sebagai karakteristik kualitas pengungkapan. Indikator empiris kualitas ungkapan tersebut berupa indeks pengungkapan (disclosure index) yang merupakan rasio (ratio) antara jumlah elemen (item) informasi yang dipenuhi dengan jumlah elemen yang mungkin dipenuhi. Makin tinggi angka indeks pengungkapan, maka makin tinggi kualitas.
Sumber :
Hendriksen, Elden S. dan Michael F. Van Breeda. Teori Akunting. Edisi ke-5. Buku Satu. Batam: Interaksara, 2000.
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta : Salemba Empat,2005.
RESKINO, SE., Akt., M. Si, AKUNTANSI INTERNASIONAL “Akuntansi Internasional” Simon & Schuter(Asia) Pte, Ltd. Salemba Empat, Jakarta : 1997

Jadi, pelaporan dan pengungkapan akuntansi merupakan tanggung jawab atas upaya dan kinerja pada periode tertentu yang hasilnya jelas dibutuhkan oleh pihak internal untuk menentukan keputusan dalam entitas perusahaannya dan sebagai wujud apresiasi kinerja perusahaan terutama bagi pihak internal.

Pelaporan dan pengungkapan ini juga dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk perhitungan pajak, untuk menarik investor maupun kreditor, juga bagi lingkungan sosial terutama bagi akademisi yang berminat pada satu atau lebih dari entitas yang melakukan pelaporan dan pengungkapan sebagai objek penelitian dan penelitian yang bisa dikhususkan dalam bidang ekonomi dan keuangan. 

Jumat, 18 Januari 2013


A.    Definisi dan Penjelasan Kerah Putih

White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Istilah kejahatan kerah putih mengacu pada suatu kategori yang menggambarkan perilaku tidak sah yang sangat mendasar, dibedakan dari kejahatan “jalanan” atau “tradisional” seperti perampokan, pencurian, penyergapan, dan pembunuhan. Tidak ada pelanggaran KUU Pidana yang secara khusus memberi judul “kejahatan kerah putih,” selain penunjukan yang mencakup pelanggaran hukum yang berbeda, terutama delik pengaturan.
Bentuk kejahatan kerah putih adalah perdagangan saham oleh orang dalam, konspirasi antitrust dalam pembatasan perdagangan, mengetahui pemeliharaan dari kondisi tempat kerja yang membahayakan kesehatan, dan penipuan oleh dokter terhadap program pemanfaatan medis. Ukuran yang digunakan untuk membedakan seseorang melakukan kejahatan kerah putih dari kejahatan lainnya adalah, bahwa tindakan yang dilaksanakan merupakan bagian dari peran jabatan yang dilanggar; suatu peran yang biasanya menempati dunia bisnis, politik, atau profesi (Green, 1990).
Telah dicatat bahwa tindak pidana biasa mempunyai kecenderungan untuk mempersatukan masyarakat. “Orang-orang yang “baik” dan “pantas” datang bersama-sama untuk menghukum penjahat yang umum. Mereka menguatkan kesanggupan mereka sendiri untuk penyesuaian diri, di samping belajar bahwa tindakan seperti itu dapat mendorong kearah hukuman penjara dan sakit.
Penjahat kerah putih, pada sisi lain, mengancam integritas suatu masyarakat sebab mereka menyangsikan hak kekuasaan kehendak masyarakat sosial, dan mereka mengikis kepercayaan dan kesadaran hukum. Di samping mereka lebih mengakibatkan kejahatan dan kematian warga dibanding kejahatan jalanan. Pengelapan uang oleh petugas bank lebih banyak dibandingkan pencurian oleh perampok bank, banyak orang dibunuh oleh pembedahan yang tak perlu dibanding dibunuh oleh para pembunuh tradisional.

Bloch dan Geis (1970) membagi kejahatan kerah putih dalam lima bagian[2], yaitu:
A. Sebagai individual (dilakukan oleh profesional seperti pengacara, dokter)
B. Pekerja terhadap perusahaan atau bisnis (contohnya korupsi)
C. Petugas pembuat kebijakan untuk perusahaan (contohnya dalam kasus anti monopoli)
D. Pekerja perusahaan terhadap masyarakat umum (contohnya penipuan iklan),
E. Pelaku bisnis terhadap konsumennya (contohnya penipuan konsumen).

B.     Jenis Dalam Kejahatan Kerah Putih
Forgery atau lebih umum dikenal sebagai pemalsuan tanda tangan, ternyata memiliki karakteristik yang membuatnya dapat dikategorikan sebagai Kejahatan kerah putih. Kejahatan kerah putih atau white collar crime, diperkenalkan oleh kriminolog Edwin Sutherland pada tahun 1939. Sutherland mendefinisikan white collar crime sebagai “kejahatan yang dilakukan oleh seseorang dengan status yang terhormat dan status sosial yang tinggi dalam pekerjaannya”. 
Kejahatan kerah putih terjadi karena adanya motivasi finansial, yang dilakukan secara illegal, dan biasanya dilakukan tanpa kekerasan atau non-violent. Kejahatan ini disebut sebagai kejahatan kerah putih, karena  kerah putih  yang digunakan para pelakunya adalah simbol para korporat dan para pekerja dengan status terhormat.  Dalam kriminologi, para pelaku white collar crime memiliki atribut dan motif yang berbeda dibandingkan pelaku kejahatan jalanan atau street criminals. Contoh kejahatan kerah putih yang lebih umum dikenal adalah tindakan korupsi.
Mari kita bahas pelan pelan. Pertama, forgery itu tidak seperti tindakan kriminal jalanan atau street crimes, yang biasa terjadi di pinggir jalan dan dilakukan oleh sembarang orang. Kita mengenal berbagai macam street crimes seperti perampokan, pencurian, maupun penodongan. Forgery, tidak bisa dikategorikan seperti itu. Coba perhatikan, pada tindakan street crimes, biasanya korban dan pelaku sama sama saling tidak mengenal.
Kalaupun pelakunya memilih korbannya dengan cara mengamati, memperhatikan pola tindakannya hingga berhari hari melalui stalking, namun tetap saja, jarang sekali mereka memiliki pola hubungan interaksi yang saling kenal sebelumnya. Sedangkan, pada tindakan forgery, ternyata ada pola hubungan saling mengenal antara korban dan pelaku. Pelaku tahu persis tentang bentuk tanda tangan korban, jumlah uang yang ada dalam rekeningnya, dan pola transaksi korban. Selain itu, pelaku forgery juga memiliki kedudukan tertentu yang membuat dirinya dapat dengan bebas mengakses data diri korbannya sehingga bisa dengan leluasa menggunakannya untuk tujuan pribadi.
Ketika seseorang sudah menggunakan kedudukan dan jabatannya untuk penyimpangan dan keuntungan pribadi, maka tindakannya tersebut dapat dikategorikan sebagai white collar crime. Kembali lagi pada forgery, ketika seseorang memalsukan tanda tangan pada dokumen tertentu, biasanya disitu ada penyalahgunaan wewenang kekuasaan yang ada pada dirinya. Umumnya forgery seperti ini sering terjadi pada institusi finansial seperti bank.
Terkait dengan pembahasan forgery pada  tulisan ini, ternyata sering sekali forgery dilakukan oleh pelaku yang punya pekerjaan dengan akses untuk mengetahui data diri potensial korbannya, termasuk tanda tangan dan isi rekening tabungannya. Selain itu, tindak kejahatan seperti ini juga semakin bisa terjadi ketika ada pemberian kepercayaan berlebih dari seorang nasabah kepada officer di institusi keuangan.
Biasanya kepercayaan berlebih ini bisa berupa kewenangan untuk “meniru tanda tangan” ketika saat saat urgent, dan sang nasabah sedang berhalangan di tempat untuk memberikan tanda tangan aslinya. Awalnya, kepercayaan yang sangat beresiko seperti ini, diberikan untuk kemudahan transaksi. Namun lama kelamaan, apabila tidak ada pengawasan, akan muncul penyalahgunaan kepercayaan atau abuse of trust.
Kepercayaan yang diberikan bisa disalahgunakan oleh officer di institusi keuangan tersebut untuk keuangan pribadinya. Pelaku kejahatan kerah putih biasanya merasionalisasi tindakannya sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Ketika pelaku dituduhkan sebagai pelaku kejahatan karena memalsukan tanda tangan, maka ia akan membela dirinya dengan menyebut hal itu sebagai kewenangan yang diberikan oleh nasabah untuk mempermudah transaksi. Pelaku kejahatan kerah putih, umumnya tidak akan melihat dirinya sebagai kriminal, karena memang pekerjaan sehari hari mereka bukanlah berbuat kriminal, tapi mereka kerap melakukan kriminal dalam pekerjaan legal mereka.

Dalam prakteknya kejahatan kerah putih juga memiliki power (kekuatan) yang menunjang. Hal ini dapat dilihat dari contoh kasus seperti Inong Malinda Dee, Relation Manager Citigold, Vice President, di Citibank. Modus yang dilakukan oleh Malinda Dee, yakni menyodorkan form transfer kosong kepada nasabah agar ditandatangani. Tujuannya, agar dia bisa leluasa memindahkan uang mereka ke sejumlah rekening.

Jika dilihat dari modus yang digunakan, maka terlihat jelas bahwa Malinda Dee menggunakan kekuatan yang ia punya di tempat pekerjaannya untuk melakukan kejahatan kerah putih. Kejahatan kerah putih yang dia lakukan juga di dukung oleh ketidaktahuan korban terhadap apa yang sudah dilakukan Malinda Dee terhadap rekeningnya. Lebih dari itu, korban juga lebih terintimidasi atau dirugikan. Ketidaktahuan korban dan intimidasi yang didapat korban ini merupakan karakteristik kejahatan kerah putih.



http://putroperdana.wordpress.com/2012/11/01/forgerykejahatankerahputih/
http://kahfidirgacahya.blogspot.com/2012/04/narasi-faktor-faktor-yang-memunculkan.html

;;

By :
Free Blog Templates