Senin, 04 Oktober 2010
Aku, gadis berumur 18 tahun yang sangat tidak peduli dengan sekitar dan selalu sibuk dengan diriku sendiri kini seperti ditarik dalam kehidupan gadis dengan pribadi aneh yang ku kenal hanya dua hari. Hari-hariku selanjutnya seperti berbagi buku dengan cerita tentang kehidupan orang lain. Sungguh, di zaman sekarang ini sangat jarang ada orang yang memilih hati dan sesama bila pilihannya adalah harta, ketenaran, kedudukan, dsb. Tapi aku menyaksikan sendiri bahkan ada dalam cerita itu sendiri.
3 Oktober 2009
Menyebalkan, aku harus menjadi perwakilan kelas untuk kegiatan yang diadakan dikampus tempatku beralamamater sekarang. Ku raih ransel besar berisi perlengkapan untuk kegiatan itu yang semalam aku packing. Saat teman-teman lain belajar dikelas aku malah berada dihall berkumpul dengan belasan lain mahasiswa semester 1 yang juga menjadi perwakilan kelasnya.
Senior-senior banyak bercerita kegiatan ini ditahun sebelumnya yang katanya menyenangkan. Tapi aku tidak peduli toh aku tidak merasa senang dengan kegiatan ini, jika bukan wali kelasku yang meminta mungkin aku juga sedang berada dikelas. Aku suka suasana tenang tanpa harus banyak interaksi dengan banyak orang, karena bagiku itu semua tak penting.
Masih dengan earphone yang masih terkait ditelinga aku melihat gadis yang mondar-mandir dengan tas tangan plastiknya sambil tertawa kecil entah apa yang terlihat lucu baginya aku tak peduli. Tapi aneh kenapa aku ingin memperhatikannya terutama saat ia mulai membuka chiikinya, tak seperti kebanyakan orang yang merobek kemasan ia malah meledakan kantong chiikinya dengan menepuk keras-keras sampai semua orang melihatnya dan ia tertawa lagi. Aku bahkan tak melihat ada hal yang lucu dari itu semua dan aku kembali lagi dengan mp3 mini-ku.
Rasanya lebih tenang karena semua orang sibuk dengan barang bawaan mereka dan aku tetap dengan mp3-ku sampai gadis chiiki itu menghampiriku dan memberikanku chiikinya sambil berkata “Cuma kamu yang belum kebagian“, lalu pergi dengan lari-lari kecil. Ku pikir, aku sudah cukup menyendiri sampai tak ada yang memperhatikan keberadaanku, tapi gadis chiiki itu dia tahu aku ada bahkan saat orang lain tidak peduli.
Saat bus yang akan membawa kami tiba dilapangan semua berebut masuk untuk mendapatkan posisi terbaik, namun bagiku tak masalah duduk dimana saja. Masuk kedalam bus, hanya ada satu kursi yang kosong tepat disamping gadis chiiki itu dan sepertinya memang tak ada pilihan lain. Saat aku menghampirinya untuk duduk ia tengah sibuk dengan komiknya, aku menyapa untuk memberitahu bahwa aku akan duduk disampingnya namun ia hanya mengangguk. Aneh, bukankah ia yang paling rame sebelum perjalanan tapi sekarang ia lebih banyak diam bahkan sampai ditempat tujuan ia pun tetap diam dan tenggelam dalam komik-komiknya.
Setelah bus berhenti semua penumpang yang terlelap dalam perjalanan bangun dengan teriakan “Sawah..!!” yang dapat ku ketahui berasal dari gadis disampingku. Semua orang terbangun dengan berbagai umpatan yang tertuju pada gadis chiiki itu dan juga termasuk aku, bagiku itu norak karena hanya anak kecil yang akan berteriak seperti itu tentang sesuatu yang baru dilihatnya. Tapi gadis itu hanya tersenyum-senyum mendengar umpatan dari yang lain. Sungguh gadis yang aneh..
Sepanjang sisa hari itu hanya diisi dengan membangun tenda, menyiapkan makanan dan menyusun kelompok yang sialnya aku sekelompok dengan gadis chiiki yang aneh itu. Aku yang biasanya tidak memperhatikan orang lain yang ku anggap tidak penting tapi kini aku memperhatikan gadis chiiki. Entah apa yang ada didirinya membuatku begitu?? Sepanjang hari ia hanya bermain-main dengan hal-hal yang ditemuinya termasuk dengan daun kelapa yang aku tak tahu bagaimana ia bisa jadikan sejenis pedang dengan itu.
Malam ini akan jadi malam yang panjang karena aku tidak akan bisa tidur dengan alas plastic yang dingin ditanah dan tempat yang sempit seperti ini karena tenda berisi lebih dari kapasitasnya. Aku keluar dari tenda dan memilih tetap terjaga seperti anak laki-laki yang sekarang berkumpul didepan api unggun. Kusapukan pandanganku keseluruh lapangan tempat kami berada sampai aku menangkap sosok manusia dari balik semak, aku bukan gadis yang percaya pada hantu dan sejenisnya jadi aku menghampiri untuk memastikan pengelihatanku.
Bukan hantu yang kutemui tapi gadis chiiki dengan anak kucing dalam dekapannya. Ia begitu kaget aku yang tiba-tiba ada disana sampai ia melepaskan dekapannya dan anak kucing itu pun lari ketakutan. Aku bertanya apa yang ia lakukan malam-malam disemak, padahal sebelumnya aku melihatnya menutupi diri dengan selimut dalam tenda. Gadis itu menjawab dengan sesuatu yang kurasa itu berlebihan, ia bilang tak bisa tidur karena mendengar kucing mengeong dan ia keluar untuk memberinya makan agar kucing itu tidak mengeong lagi.
Ternyata saat aku merasa sangat jarang orang yang benar-benar peduli sesama ia malah peduli dengan anak kucing yang kelaparan. Setelah kejadian itu kami bersama masuk ke tenda untuk tidur tentunya setelah mendapat peringatan dari senior karena perbuatan ceroboh kami itu bisa membuat masalah yang fatal bagi semuanya. Dengan kata maaf setengah hati dariku dan kata maaf sepenuh hati dari gadis chiiki itu senior kami pun kembali berjaga depan api unggun.
Sebelum tidur, setelah membaca doa seperti biasa ku ulang lagi apa yang terjadi hari ini dalam benakku dan merangkainya menjadi pengalaman yang berharga. Tapi rasanya hariku ini penuh dengan gadis chiiki yang sampai saat ini ku belum kutahu nama aslinya. Mulai dari chiiki yang diberikannya padaku sampai insiden anak kucing yang baru saja terlewat belasan menit lalu.
Beberapa hal baik yang dapat kupelajari hari ini adalah kepedulian kepada sesama yang selama ini ku acuhkan saja, terlalu sering berada dipihak yang di acuhkan membuat hatiku terasa hangat saat ada orang yang peduli padaku. Huft.. gadis chiiki itu, walau baru sehari ini mengenalnya tapi tanpa ia sadari ia mengajarkanku tentang hal penting yang perlu dijaga dalam zaman yang sudah krisis kepedulian. Kini aku yang merasa aneh karena ku ingin lebih mengenalnya lebih dekat dengan semua keanehan pribadinya, ini benar-benar diluar kebiasaanku.
Created By: MyBlue158
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)