Kamis, 24 Mei 2012

Keledai Yang Suka Mengeluh


Keledai Yang Suka Mengeluh

Suatu ketika, hiduplah seekor keledai yang suka mengeluh. Setiap hai, kerjanya hanya mengeluh dan mengeluh.
            “Aku benci bangun lebih pagi dibandingkan ayam jago. Aku harap aku bisa tidur sampai sore. Lebih mengesalkan lagi, aku harus pergi membawa buah-buahan dan sayuran ke pasar,” keluh keledai.
Petani tahu keledai itu sering mengeluh. “Aku benci keledai yang suka mengeluh ini. Ia tidak berhak mengeluh. Pekerjaannya ringan sekali dan ia mendapat banyak makanan,” kata petani.
Suatu hari, seorang pedagang kulit datang. Ia ingin membeli si keledai. Dengan senang hati si petani menjualnya.
            “Aku harap ia menikmati pekerjaan barunya. Ia tidak senang hidup denganku.” Kata petani pada pedagang kulit.
Pedagang kulit pun menyuruh keledai mengangkut kulit binatang yang berat. Selain berat, kulit binatang itu juga sangat bau.
            “Ya ampun, aku harap bisa kembali bekerja pada petani. Buah dan sayuran baunya segar. Tidak seperti kulit.belum lagi pedagang kulit itu galak dan sering memukulku. Aku benci bekerja pada pedagang kulit,” keluh keledai.
Pedagang kulit lalu menjual keledai kepada penambang batu bara. Kini, keledai dipekerjakan sebagai pengangkut batu bara. Tambangnya gelap dan kotor. Keledai disuruh bekerja sejak pagi sampai sore, tanpa istirahat.
            “Ini lebih buruk lagi. Aku harap bisa kembali bekerja pada petani atau bahkan pada pedagang kulit daripada bekerja dilubang gelap seperti ini,” keluh keledai. Itulah nasib bagi keledai yang suka mngeluh dan tidak pernah bersyukur.
Nasehat yang terkandung dari cerita tersebut adalah jangan suka mengeluh. Syukuri nikmat yang diberikan Allah SWT kepadamu. Lakukan tugasmu dengan sebaik-baiknya dan jangan suka membebani orang lain secara berlebihan.


Source : 365 Dongeng Dunia Sepanjang Masa, Sitta Mayari.



0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates